Tanda Peringatan Stroke pada Wanita yang Sering Diabaikan
Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa wanita memiliki risiko stroke yang sama tingginya, bahkan lebih besar dibanding pria pada usia tertentu. Parahnya lagi, tanda-tanda stroke pada wanita sering kali tidak khas dan berbeda dari gejala pada pria, sehingga kerap terabaikan hingga terlambat ditangani.
Mengetahui tanda peringatan stroke sejak dini sangat penting agar pengobatan dapat segera diberikan dan risiko komplikasi bisa diminimalkan. Artikel ini akan membahas secara lengkap gejala stroke pada wanita, penyebabnya, dan langkah pencegahannya.
Mengapa Wanita Rentan Terkena Stroke?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung memiliki risiko stroke yang lebih tinggi karena faktor hormonal dan gaya hidup.
Beberapa penyebab utamanya antara lain:
1. Perubahan hormon selama kehamilan, menopause, atau penggunaan kontrasepsi hormonal (pil KB).
2. Tekanan darah tinggi yang sering tidak disadari.
3. Peningkatan risiko pembekuan darah selama kehamilan atau setelah melahirkan.
4. Migrain dengan aura, yang lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria.
5. Penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.
Selain itu, wanita yang berusia di atas 55 tahun memiliki risiko stroke yang meningkat tajam karena kadar hormon estrogen mulai menurun.
Tanda-Tanda Umum Stroke yang Terjadi pada Wanita
Gejala klasik stroke umumnya dapat diingat dengan rumus FAST, yaitu:
F (Face / Wajah): Salah satu sisi wajah menurun atau tidak simetris ketika tersenyum.
A (Arm / Lengan): Lengan terasa lemah atau mati rasa, sulit diangkat bersamaan.
S (Speech / Bicara): Bicara menjadi cadel, tidak jelas, atau sulit dipahami.
T (Time / Waktu): Jika tanda-tanda di atas muncul, segera cari bantuan medis.
Namun, selain gejala klasik tersebut, wanita sering menunjukkan tanda-tanda tambahan yang berbeda, sehingga sulit dikenali.
Tanda Peringatan Stroke yang Spesifik pada Wanita
Berikut ini adalah beberapa gejala stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria:
1. Rasa Lelah yang Tidak Wajar
Banyak wanita yang mengeluhkan kelelahan ekstrem sebelum terkena stroke. Rasa lelah ini bukan akibat kurang tidur, melainkan tanda adanya gangguan pada sirkulasi otak.
Jika tubuh terasa sangat lemah tanpa alasan jelas, disertai pusing atau nyeri kepala hebat, jangan diabaikan — bisa jadi itu tanda awal stroke.
2. Mual dan Muntah Tanpa Sebab
Stroke pada bagian belakang otak (cerebellum) dapat menimbulkan gejala mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan. Pada wanita, gejala ini sering disangka masuk angin atau gangguan pencernaan biasa.
3. Gangguan Penglihatan Sementara
Beberapa wanita mengalami penglihatan kabur, ganda, atau kehilangan penglihatan pada satu mata sebelum serangan stroke terjadi. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran darah ke saraf optik.
4. Pusing dan Kehilangan Keseimbangan
Pusing hebat yang muncul tiba-tiba, disertai sulit berjalan atau berdiri, bisa menjadi tanda stroke di bagian otak kecil. Banyak wanita mengira ini hanya vertigo biasa, padahal bisa jadi gejala serius.
5. Nyeri Mendadak di Wajah atau Tangan
Stroke bisa menyebabkan sensasi nyeri atau rasa kebas mendadak pada wajah, leher, atau tangan. Kadang gejala ini muncul hanya di satu sisi tubuh, dan sering disalahartikan sebagai pegal biasa.
6. Bicara Tidak Jelas atau Bingung
Selain sulit berbicara, beberapa wanita mengalami kebingungan mendadak, tidak bisa memahami ucapan orang lain, atau kesulitan menulis dan membaca. Ini menandakan area bahasa di otak sedang terganggu.
7. Sesak Napas Tanpa Sebab Jelas
Stroke yang memengaruhi batang otak dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Jika tiba-tiba merasa sesak napas, dada berat, atau denyut jantung tidak teratur, segera cari pertolongan medis.
8. Kehilangan Kesadaran atau Pingsan
Pada beberapa kasus, wanita dapat pingsan mendadak atau kehilangan kesadaran tanpa gejala sebelumnya. Ini bisa menandakan adanya penyumbatan besar di pembuluh darah otak.
9. Perubahan Emosi yang Ekstrem
Wanita lebih sering mengalami perubahan mood mendadak, seperti menangis tanpa sebab, mudah marah, atau tiba-tiba merasa cemas dan takut. Ini bisa terjadi akibat gangguan pada sistem limbik otak — pusat pengaturan emosi.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Muncul Gejala Stroke?
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda stroke, waktu adalah hal terpenting.
Segera lakukan langkah berikut:
1. Segera hubungi layanan darurat (118 atau rumah sakit terdekat).
2. Jangan menunggu gejala hilang sendiri. Setiap menit berarti sel-sel otak bisa mati.
3. Catat waktu awal munculnya gejala. Ini penting untuk menentukan jenis pengobatan yang akan diberikan dokter.
4. Jangan beri makanan atau minuman. Pasien stroke sering sulit menelan, sehingga berisiko tersedak.
Penanganan cepat dalam 3 jam pertama dapat menyelamatkan jaringan otak dan mengurangi risiko cacat permanen.
Cara Mencegah Stroke pada Wanita
Mencegah stroke jauh lebih baik daripada mengobatinya. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan wanita untuk menurunkan risiko:
1. Kendalikan tekanan darah. Lakukan pemeriksaan rutin, terutama setelah usia 35 tahun.
2. Hindari merokok dan alkohol. Kedua kebiasaan ini mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko bekuan darah.
3. Kelola stres dan tidur cukup. Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat kerusakan pembuluh darah.
4. Perhatikan penggunaan kontrasepsi hormonal. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan pil KB, terutama jika memiliki riwayat darah tinggi.
5. Rutin olahraga. Jalan kaki 30 menit setiap hari sudah cukup membantu menjaga kesehatan jantung dan otak.
6. Jaga berat badan ideal dan pola makan sehat. Kurangi garam, gula, dan lemak jenuh.
Komentar
Posting Komentar